EPILOG
Semua berawal dari hal yang tidak pernah ku duga. Saat diri ini mau menangis, di saat diri ini mau menutupi diri , di saat itu lah hujan selalu turun. Memang tidak setiap kali hujan itu turun, namun aku selalu yakin kalau hujan menemani ke sendirian ku. Hingga aku sangat menyukai hujan. Melihat nya turun dari langit dengan bau yang khas. Walau terkadang bau nya sangat tidak enak dan menyengat namun seringkali aku menghirup udara yang khas dan bukannya bau. Hujan yang membuat jalanan menjadi basah dan macet, cucian yang di jemur tidak menjadi kering, orang-orang yang berada di jalanan pun harus mencari tempat berteduh hingga penuh desakan.
Musim panas ini membuatku jadi sulit untuk mengharapkan hujan turun. Teriknya panas matahari membuat ku selalu berkeringat dan terkadang aku jadi sulit bernafas. Beribu-ribu kali aku mengharapkan agar hujan ini turun, namun hujan tidak pernah turun. Aku pun sadar akan hal itu. karena jika di musim panas seperti ini keinginan ku terkabulkan, itu malah aneh bagiku. terpaksa aku harus bersabar menunggu hari-hari yang ku lewati agar cepat berlalu dan cepat berganti menjadi musim hujan.
Seringkali aku merasa kesepian dan hampa. Walau aku tau di sekeliling ku ada banyak teman yang senantiasa selalu memperhatikan ku, bercanda dengan ku, tapi aku tetap tidak mengerti akan diri ini. Terkadang aku merasa lebih baik sendirian daripada harus bersama mereka. Aku ini aneh dan aku sendiri tidak tau mengapa diri ku seperti ini. Ingin rasanya menyalahkan masa lalu, namun kalau aku menyalahkannya pun itu tidak ada guna nya. Masa lalu tidak akan kembali lagi bukan? yang sudah berlalu biarkan berlalu. Walau sulit untuk melupakan, tapi harus dilakukan untuk terus maju dan kuat bertahan di kehidupan ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment